Custom Search
Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner
Link Banner

July 03, 2016

SHALAWAT NUR DZATI


Shalawat ini bersumber dari Sayyid Abû Al-Hasan Asy-Syadzili Beliau membuka hizb-nya, Al-Luthf dengan Shalawat ini.



” ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN NUURIDZAATI WASSIRRIS SAARIY FII SAA’IRIL ASMAA’I WASH-SHIFAATI WAA’ALA ALIHII WASHOHBIHI WASALLIM.”

Sebelum membaca Shalawat terlebih dahulu di buka dengan membaca :

“Allahamdulillaahilladzii Arsala Ilaina Faatihut Dauratil Kulliyyatir Rabba Niyyatil Qudziyyati”
Dan ditutup dengan kalimat :“Al Anbariyyatin Nadiyyatil Maskayatil Khaash-shatil Muhammadiyyatil Kaamlati Makmalati Ahadyyati”

Abdul Wahab As Sya’rani berkata : Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili adalah termasuk diantara mereka (para wali) Beliau banyak menerima dan menyimpan petuah-petuah yang disampaikan oleh Abul Wafa’.

Diantara karyanya adalah kitab “Af Faiqah Liddiniyah”. Kitab ini berisi tatacara untuk memperoleh bermacam-macam ilmu. Kitab ini amat gamblang (jelas) isinya, bahkan karena kehebatannya, tidak ada karya satupun yang dapat menandinginya.
Dijelaskan, Abul Hasan Asy-syadzili termasuk orang yang paling sering berjumpa dengan Rasulullah s.a.w.

pada suatu ketika beliau bertemu dengan Rasulullah s.a.w. beliau mengatakan kepada Rasulullah s.a.w. sesusungguhnya banyak orang mendustakan aku, jika aku menjelaskan kebenaran pertemuanku denganMu. Jawab Rasulullah : demi kemuliaan Allah dan keagungan-Nya, orang yang tidak mempercayaimu, atau mendustakanmu, ia tidak akan mati kecuali dengan cara Yahudi atau nasrani atau majusi.
Lalu beliau berkata : Wahai Rasulullah, allah melipat gandakan 10 shalawat bagi orang yang membaca shalawat atasmu hanya sekali, apakah hal itu terbatas terhadap orang yang menghadirkan hatinya saja?.

Jawab Rasulullah : Bahkan hal itu juga diperuntukkan juga bagi orang yang membaca shalawat atasku meskipun ia melupakan aku, dan Allah memberikan semaksimal gunung, dan para Malaikat ikut mendoakannya dan memohonkan ampunan baginya. Adapun yang menghadirkan hatinya, maka balasannya tidak diketahui kecuali Allah sendiri.
Beliau berkata, Suatu ketika aku membaca : “Muhammadun Basyarun Laa Kalbasyari, Bal Huwa Yaquut Bainal Hajari”
” Muhammad Adalah Manusia tetapi tidak seperti manusia, tetapi dia adalah permata diantara kedua batu”

July 02, 2016

ASMA RAJA SIRR


Asma’ Sirr dalam dunia spiritual dikenal sebagai amalan untuk mendapatkan karunia kesaktian dan keselamatan dari marabahaya baik di darat, laut dan udara. Karena cara pengamalannya cukup mudah, hanya cukup dibaca (diwirid) saja, tidak perlu tirakat puasa, dan bacaan asma’nya singkat, maka ilmu ini banyak diminati oleh para pelaku ilmu hikmah untuk dijadikan wirid harian.

Maka sebelum membacanya disarankan untuk membaca tawasulan terlebih dahulu.

Kandungan maknanya sangat mendalam, menembus alam ma’rifat, untuk meningkatkan kualitas spiritual pemiliknya. Khasiatnya pun sungguh sangat luar biasa. Saya pribadi sangat bersyukur telah mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat ini. Selain sebagai ilmu pagar diri dari segala marabahaya Asma’ Sirr dapat memunculkan berbagai daya linuwih yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan keparanormalan seperti trawangan alam gaib, mengisi energi gaib kedalam suatu benda, sabda jadi, puter mimpi dan lain-lain.

syahadat. 3x
sholawat. 3x
laa haula wala qouwwata ilaa billahil aliyyil adziim 3x
laailaahaillaallaah 100x

Tawasul..
1
. Alfatiha kpd Nabi Muhammad SAW
2
. Alfatiha kpd 4malaikat: Jibril,Mikail,Isrofil,dan Izroil
3
. Alfatiha kpd Nabi Khidir AS/ Balya Ibnu Malkan AS
4
. Khususon Syekh Abdul Qodir Al-jailani RA
5
. Khususon alfatiha Syekh Sultan Muraahidin Gusti Amat
6
. Khususon Alfatiha Ashabul Khafi
7
. Khususon alfatiha Syekh Syarif Hidayatullah/sunan Gunung Jati
8
. Ila Ruhhi Man Ajazani Wa ahli Silsilatihi hazal Asma

 

Bismillahirrohmannirrohim


SIRRULLAAHI DZAATULLAAHI SHIFAATULLAAHI WUJUUDULLAAHI AF’ALULLAAHI LAAILAAHA ILLAALLAAH MUHAMMADUR RASUULULLAHI
SALAAMUN QAWLAM MIRRABBIRRAHIM, WAMTAAZUL YAWMA AYYUHAL MUJRIMUUN YAA ALLAH,YAA BARI’U,YAA FATTAH, IFTAH ALAINA SIRRUL GHOIBI
.

(41x/313x/1000x )

FADILAHNYA:


1. Menjadikan pengamalnya mempunyai daya linuwih dengan daya laduni
2
. Hijab dapat terbuka
3
. Insya Allah mempunyai kharisma Wali Allah
4
. Ucapannya nyata (sabdo dadi)
5
. Mempertajam keilmuaan seperti asma sunge raje / singa raje, dll

6. Sebagai sarana doa pengijazah keilmuuan
7
. Pengobatan Penyakit medis / non medis
8
. Pembikinan pusaka
9
. Musuh lumpuh sendiri baik jasmani rohani.juga perekonomian,dll.

June 30, 2016

Istighfar Nabi Musa Dan Sayidina Ali








Istighfar Nabi Musa Dan Sayidina Ali


أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ، لِي وَلِوَالِدَيَّ، وَلأصحابِ اْلحُقُوْقِ عَلَيَّ وَلجميع الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ أَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ 


Astaghfirulloh al azاiim li wali wali dayya wali ashabil khuquqi alayya wali jami’il muslimiina wal muslimat wal mu’minina wal mu’minat al-Ahyaa 'i minhum wal amwaat.


Imam Abdurrahman Bin Abdus Salam as-Shafuriy as-Syafii (wafat tahun 894 Hijriyah / 1489 Masehi) rahimahullah menyebutkan dalam kitabnya Nuzhatul Majalis Wa Muntakhabun Nafais: Allah Taala mewahyukan kepada Nabi Musa alaihis salam: “Ya Musa, apakah kau ingin mendapat rasa aman dari huru hara hari kiamat? Nabi Musa menjawab: Iya. Allah berkata: “Bacalah:

استغفر الله العظيم لي ولوالدي والمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات

Astaghfirullahal 'adzim, li waliwalidayya wa wa lilmu'minin wal mu'minat wal muslimin wal muslimat, al_ahya-i minhum wal amwat

Artinya: “Aku memohon kepada Allah yang maha agung ampunan dosa-dosaku, kedua orang tuaku, semua orang beriman dan orang yang islam, baik mereka yang hidup maupun yang mati”.

Allah Taala berkata:

فإن من قالها كل يوم خمساً وعشرين مرة كتب الله له أجر سبعين صديقا

Siapa saja yang membacanya setiap hari 25 kali, maka Allah Taala akan mencatat baginya pahala 70 orang shiddiq (orang benar yang sempurna imannya)

Dalam kitab Washiyyatul Mushtafa (kumpulan wasiat Rasulullah shallahu alaihi wa sallam keada Sayidina Ali Radhiyallahu anhu) pada wasiat no: 44, disebutkan:

من قال كل يوم خمسا وعشرين مره ( أستغفر الله لي ولوالدي ولجميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات ) كتبه الله من أولياءه "

Artinya: “Siapa yang membaca setiap hari 25 kali: “aku memohon kepada Allah yang maha agung ampunan bagiku, kedua orang tuaku, semua orang islam lelaki dan perempuan dan orang beriman lelaki dan perempuan, baik mereka yang hidup maupun yang mati”. Maka Allah akan menetapkan ia sebagai wali (kekasih-Nya).

Ada tambahan redaksi yang sedikit berbeda, disebutkan oleh Syekh Muhammad Nawaiy Bin Umar al-Bantaniy (wafat 1316 Hijriyah) rahimahullah dalam kitab Nihayatuz Zain Syarh Qurratil Ain:


أسْتَغْفر الله الْعَظِيم لي ولوالدي، ولأصحاب الْحُقُوق عَليّ، وَلِلْمُؤْمنِينَ وَالْمُؤْمِنَات وَالْمُسْلِمين وَالْمُسلمَات الْأَحْيَاء مِنْهُم والأموات

Syekh Muhammad Nawawi al-Bantaniy menyebutkan: Di antara bacaan yang diharapkan banyak keberkahannya adalah membaca kalimat istighfar di atas setiap selesai shalat fardhu.

Keutamaan istighfar sangat besar sekali, bukan sekedar menggugurkan dosa tetapi juga mendatangkan keberutungan lainnya. sebagaimana disebutkan:
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَقُولُ: «مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعًا وَعِشْرِينَ مَرَّةً، أَوْ خَمْسًا وَعِشْرِينَ مَرَّةً - أَحَدَ الْعَدَدَيْنِ - كَانَ مِنَ الَّذِينَ يُسْتَجَابُ لَهُمْ، وَيُرْزَقُ بِهِمْ أَهْلُ الْأَرْضِ».


Dari Abu ad-Darda radhiyallahu anhu, aku mendengar Rasulullah shalllallahu alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang beristighfar buat orang beriman lelaki dan perempuan setiap hari sebanyak 27 kali atau 25 kali (ia memilih salah satu dua bilangan tersebut), maka ia termasuk bagian orang yang dikabulkan doanya dan menjadi penyebab penduduk bumi mendapat rizki.”

Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam at-Thabaraniy. Imam Nuruddin Ali al-Haistamiy (wafat 807 Hijriyah) dalam kitab Majmauz zawaid Wa Manbaul Fawaid menyatakan: Banyak periwayat dalam jalur sanadnya yang tsiqat (terpecaya) tetapi ada periwayat bernama Ustman Bin Abi al-Atikah yang agak bermasalah, tidak sedikit ulama yang melemahkannya walaupun ditemukan para ulama yang menyatakannya stiqah."

Adapun sanad muttashil kepada Imam Abdurrahman Bin Abdus Salam as-Shafuriy as-Syafii (wafat tahun 894 Hijriyah / 1489 Masehi) rahimahullah pengarang kitab Nuzhatul Majalis Wa Muntakhabun Nafais.